Clerk PUBMCK

LOMBA VLOG #Jalan Cantik
LOMBA VLOG
#Jalan Cantik
Ayoo ceritakan jalan provinsi di daerahmu
Periode 14-15 November 2019
Pemenang diumumkan 3 Desember 2019
Juara I : Rp. 3.500.000
Juara II : Rp. 2.500.000
Juara III : Rp. 1.500.000
Juara Harapan I : Rp. 1.000.000
Juara Harapan II : Rp. 750.000
Juara Harapan III : Rp. 500.000
Pemenang akan diumumkan di akun
Media Sosial Dinas PU Bina Marga & Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah
SYARAT DAN KETENTUAN
1. Peserta terbuka untuk umum
2. Upload video maksimal 1 menit di instagram
3. Maksimal mengirimkan 3 video per akun
4. Akun tidak boleh di privat
5. Peserta wajib add akun & join fanpage DPU BMCK Jateng, follow instagram & twitter @dpubmckjateng
6. Peserta wajib tag 5 akun teman instagram
7. Share postingan video instagram ke facebook & twitter masing-masing kemudian tag akun @dpubmckjateng / DPU BMCK Jateng
8. Repost flyer ini di instagram
9. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
10. Wajib mencantumkan hashtag #HarbakPUJateng2019 #JalanCantik pada postingan instagram, twitter dan facebook
11. Dinas berhak menayangkan/re-tweet.
QUESTIONS & ANSWERS
Q : Min, Lomba Vlognya harus menceritakan Jalan ya ?
A : Betul sekali Sahabat, kalian bisa menceritakan tentang akses jalan provinsi jawa tengah untuk mendukung kegiatan
sehari-hari
Q : Brarti pembuatan Vlognya tentang itu saja ya Min ?
A : Oh tentu nggak hanya itu aja, kalian juga bisa menceritakan manfaat adanya jalan cantik, manfaat yang dirasakan, pertumbuhan ekonomi, jalan yang dulu rusak
sekarang menjadi bagus, jalan/jembatan yang dulu sempit sekarang menjadi lebar,
memperlancar lalu lintas, meningkatkan mobilitas dan aksesbilitas orang dan barang,
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Q ; Tapi min, kalau saya mau menceritakan kondisi jalan provinsi yang belum cantik boleh nggak?
A : Boleh juga kok, itu bisa menjadi kritik dan saran untuk kami agar pembangunan infrastruktur makin baik ke depan.

Tol Semarang-Demak Menjadi Tanggul Laut Pertama di Indonesia

SEMARANG – Pembangunan Tol Semarang-Demak yang membentang sepanjang 27 kilometer di pesisir pantai utara Jateng telah dimulai. Proyek tol yang mengadopsi tol di Belanda tersebut, akan menjadi model tol yang sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut pertama di Indonesia.
“Tol Semarang-Demak ini sekaligus sebagai tanggul laut. Saya sudah melihat tol sekaligus tanggul laut di Belanda beberapa hari lalu. Banggunannya sangat bagus. Itu yang akan diadopsi pertama di Indonesia, model tol sekaligus sebagai tanggul laut,” kata Sekda Jateng Sri Puryono KS MP di sela wawancara dab pengambilan gambar untuk film “Indonesiaku”, di Hutan Mangrove Puri Maerokoco Kota Semarang, Rabu (23/10/2019).
Ia mengatakan, proyek pembangunan tol yang menelan investasi sebesar Rp15,3 triliun ini, akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena prinsip pemerintah membangun suatu sarana umum adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat atau tidak boleh pembangunan justru menyengsarakan atau memiskinkan masyarakat.
“Warga yang tinggal di daerah-daerah yang akan dilintasi Tol Semarang-Demak akan mendapatkan ganti rugi sesuai peraturan yang ditetapkan. Bagi warga yang rumahnya terkena proyek tol otomatis mau tidak mau harus pindah. Bahkan tol untuk mengantisipasi rob dan abrasi di pesisir utara ini, ke depan juga akan sampai Rembang sehingga menyambung dengan Jawa Timur,” bebernya.
Pada sesi wawancara program salah satu televisi nasional yang mengisahkan tentang bencana rob yang menggenangi wilayah Jateng itu, sekda menjelaskan rob atau air laut pasang yang kerap menggenangi pemukiman penduduk di kawasan pesisir dan sarana umum lainnya, termasuk jalur transnasional yang menghubungkan Jateng-Jatim harus segera ditanggulangi. Salah satunya dengan gerakan penanaman dan perawatan tanaman mangrove oleh semua pihak. Langkah tersebut telah menunjukkan perkembangan cukup signifikan sejak lima tahun terakhir.
“Ini penting kita lakukan bersama berbagai pihak, termasuk bekerjasama dengan Belanda baik dalam bentuk penguatan lingkungan maupun fisik. Tidak kalah penting peran akademisi, pemerintah, pengusaha, komunitas, dan media untuk terus melakukan gerakan pelestarian kawasan pesisir.
Seperti diketahui, Menteri pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menandatangani perjanjian pembangunan pengusahaan jalan Tol Semarang Demak bersama PT pembangunan Perumahan Semarang Demak dan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia di Jakarta, Senin, 23 September 2019.
Tol Semarang-Demak dibangun untuk meningkatkan keterhubungan Semarang ke arah Demak hingga Gresik dan Surabaya. Pembangunan tol yang ditarget selesai pada 2022 ini, sekaligus sebagai sabuk pantai di agar rob atau air laut pasang yang kerap menggenangi jalur nasional di ruas Kaligawe, Genuk, dan sekitarnya bisa teratasi. (Humas Jateng)
Sumber: PORTAL BERITA Pemerintah Provinsi Jawa tengah
Tol Semarang-Demak Menjadi Tanggul Laut Pertama di Indonesia

Buka Akses Lebih Luas Bagi Wartawan dan Masyarakat

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mendekatkan dengan masyarakat, termasuk kalangan wartawan. Mulai Rabu (23/10/2019), secara rutin akan dilakukan konferensi pers yang menghadirkan Kepala SKPD di lingkup Pemprov Jateng, dengan isu terkini, di lantai 1 Gedung A Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Gebrakan pertama pada hari itu, tiga narasumber dihadirkan, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah AR Hanung Triyono, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Susi Handayani, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat. Sebagai moderator, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum.
Berbagai kemajuan pembangunan pun diulas, mulai dari persiapan DPUBMCK menghadapi musim hujan, perkembangan moda transportasi massa di Jawa Tengah, hingga Upah Minimum Provinsi (UMP). Bahkan, di akhir konferensi pers, Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie, ikut memberikan informasi mengenai Top Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.
Respons wartawan pun patut diacungi jempol. Ingin mencari informasi lebih dalam, mereka berlomba menanyakan banyak hal. Bahkan, usai acara, tak sedikit di antara mereka yang kembali mewawancarai narasumber secara langsung.
Wartawan senior Herjoko menyampaikan apresiasinya terhadap konferensi pers yang dilakukan. Banyaknya informasi yang diperoleh pada satu waktu dengan narasumber yang kompeten, memperingan tugasnya sebagai wartawan.
“Banyak banget infonya. Bisa untuk berhari-hari,” selorohnya.
Kepala Diskominfo Riena Retnaningrum menyampaikan, konferensi pers dilakukan secara rutin untuk membuka akses informasi kepada masyarakat, terutama wartawan. Narasumber yang dihadirkan adalah Kepala SKPD, dengan informasi aktual yang terjamin akurasinya. Dengan begitu, informasi yang disampaikan bukan berita hoaks.
“Ke depan, kami akan sering berinteraksi seperti ini untuk membuka informasi seluas-luasnya, tentang capaian kinerja masing-masing SKPD dalam mendukung program visi misi Bapak Gubernur,” bebernya.
Ditambahkan, upaya itu sekaligus salah satu bentuk pelayanan masyarakat. Sehingga nantinya mereka dapat terlayani dengan mudah, murah, cepat, dan diharapkan semuanya dapat tersenyum.
“Kita punya komitmen dan integritas yang sama memberikan pelayanan kepada masyarakat, tentunya dengan tugas dan fungsi masing-masing dinas SKPD terkait,” tandas Riena. (Ul, Diskominfo Jateng)
Sumber: PORTAL BERITA Pemerintah Provinsi Jawa tengah
Buka Akses Lebih Luas Bagi Wartawan dan Masyarakat

Tol Semarang–Demak Segera Dibangun

SEMARANG (Asatu.id) – Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri, memastikan Tol Semarang–Demak segera dibangun pada 2020.
Hal tersebut disampaikannya usai melakukan konsultasi mengenai pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Selasa (15/10).
Doktor Administrasi Publik Universitas Diponegoro itu menjelaskan, jalan tol sepanjang 27 km tersebut nanti akan mulai pembangunan konstruksi pada akhir 2020 dengan waktu pengerjaan selama tiga tahun.
Dengan demikian diperkirakan pada 2024 nanti keberadaan tol tersebut sudah bisa digunakan. Secara kontruksi, jalan bebas hambatan itu bakal dilewati 16 ribu kendaraan di tahun pertama, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan berat dan bus.
“Kami meminta percepatan, agar pada tahun 2020 dilakukan pemasangan tiang pancang (ground breaking) dan terus dilanjutkan pembangunannya sehingga bisa selesai sesuai dengan perencanaan,” ungkap anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng itu.
Alwin berharap, pembangunan jalan tol tersebut bisa mengatasi persoalan rob, kemacetan, serta mobilitas warga di Jalan Raya Semarang-Demak. Selama ini masyarakat sudah jenuh dengan kondisi tersebut, sehingga pembangunan tol tersebut memang sangat ditunggu dan diharapkan oleh masyarakat.
“Pembebasan lahan juga perlu diselesaikan sejak awal, sehingga tidak menghambat pembangunan. Seperti pembangunan jalan tol sebelumnya” ungkapnya.
Dia menambahkan, proyek yang akan menghabiskan biaya Rp 12,24 triliun itu nanti akan dibangun oleh dua pihak. Fase pertama Semarang-Sayung sejauh 10,69 km dengan membuat tanggul dan jalan tol. Kemudian fase II Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol dengan masa konsesi 35 tahun.
Dalam acara konsultasi tersebut, Kasubit Pelaksana dan Pengendalian Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Kementerian PUPR RI, Hardy Pangihutan Siahaan, mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan dewan, mengingat dalam pembangunannya nanti tidak hanya masalah teknis tapi ada juga masalah sosial lingkungan dan sebagainya.
Sumber: http://asatu.id/2019/10/16/tol-semarang-demak-segera-dibangun/

Preservasi Ruas Jalan Ajibarang-Banjarnegara Gunakan Aspal Karet

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai penggunaan aspal karet untuk penanganan jalan nasional di seluruh Indonesia. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan Para Petani Karet Se-Provinsi Sumatra Selatan, di Kabupaten Musi Banyuasin pada bulan Maret 2019.
Kementerian PUPR menargetkan pada tahun 2019 panjang effektif jalan nasional 65,56 Km menggunakan campuran aspal karet sebanyak 2.542 ton, dimana dengan asumsi penggunaan karet 7% terhadap aspal maka jumlah karet yang terserap sebanyak 177,95 ton.
“Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Penggunaan aspal karet salah satunya pada pengerjaan preservasi jalan nasional Lintas Tengah Jawa pada ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 4,8 km dari total yang ditangani 63,03 km.
Pada tahun 2019, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan peningkatan kualitas jalan Lintas Tengah Jawa yang meliputi pemeliharaan rutin jalan (20,64 km), pemeliharaan rutin kondisi (25,12 km), rehabilitasi mayor (10,87 km), rekonstruksi jalan (0,9 km), pekerjaan holding (10,87 km), dan pemeliharaan jembatan (597,7 km).
“Pada pekerjaan preservasi paket ini dilakukan rehabilitasi mayor sepanjang 10,5 km yang meliputi perbaikan eksisting, penambalan jalan berlubang, dan pengaspalan jalan 2 lapis. Ada 6 ruas yang dikerjakan, dua diantaranya menggunakan pelapisan aspal karet sepanjang 4,8 km. Yakni ruas Sokaraja-Kaliori sepanjang 2,9 km full aspal karet seluruhnya dan Patikraja-Rawalo sepanjang 1 km dari total panjang 1,9 km, sisanya aspal modified,” kata Kepala BBPJN VII Akhmad Cahyadi.
Kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. Penggunaan aspal karet untuk pengaspalan jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi dan Jalan bts Karawang-Cikampek.
Selain menggunakan aspal karet pada pekerjaan rehabilitasi mayor, BBPJN VII melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah melakukan peningkatan kualitas jalan pada ruas Purwokerto-Patikraja dengan mengganti jalan aspal menjadi beton rigit.
Seluruh pengerjaan konstruksi preservasi jalan ini dilakukan oleh kontraktor PT Satria Buana Pamula Sakti dengan biaya APBN tahun 2019 sebesar Rp 49,7 miliar. Masa pelaksanaan 343 hari kalender sejak kontrak 23 Januari dan ditargetkan selesai 31 Desember 2019. Saat ini progres seluruh pekerjaan mencapai 57,3% atau lebih cepat dari rencana sebesar 53%.
“Penanganan Jalur Lintas Tengah Jawa untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pengendara karena penghubung antara jalur Lintas Selatan dengan Tol Trans Jawa, dan juga jalur Pantai Utara (Pantura),” ujar Akhmad Cahyadi.
Selain preservasi jalan, peningkatan kualitas jalan juga dilakukan dengan pembenahan dan pembuatan drainase baru sepanjang 3,6 km. Untuk pembangunan drainase dengan konstruksi baru berada di ruas Purwokerto-Patikraja (350 meter), sedangkan konstruksi beton di Jalan Veteran (250 meter) dan beberapa spot di ruas Purwokerto-Patikraja-Rawalo-Sukoraja-Kaliori sepanjang 3 km.
“Pembangunan drainase jalan yang terhubung dengan sistem drainase lingkungan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan sehingga memperpanjang usia layanan jalan,” tuturnya.
Sebagian ruas yang tengah dikerjakan telah dilengkapi lampu penerangan menggunakan solar cell, khususnya pada ruas yang melintasi wilayah kota/kabupaten dan titik-titik yang rawan kecelakaan.
Selanjutnya pada tahun 2020, peningkatan ruas yang belum ditangani akan dilanjutkan diantaranya melakukan pelebaran untuk jalan dengan lebar kurang dari 7 meter (4,5-5,5 meter) sepanjang 21,7 km, diantaranya di ruas Bts. Kabupaten Banyumas-Klampok (7 km), Klampok-Bts. Kota Banjarnegara (12,8 km), dan ruas Bts. Kota Banjarnegara-Bts. Kabupaten Wonosobo (1,9 km).
Kemudian juga diusulkan pelebaran jalan pada paket Ajibarang sepanjang 1,8 km yakni ruas Buntu-Banyumas (800 meter) dan Banyumas-Bts. Kabupaten Banjarnegara (1 km). (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR
Sumber: http://binamarga.pu.go.id/v3/index.php/berita/preservasi-ruas-jalan-ajibarang-banjarnegara-gunakan-aspal-karet

Konstruksi Tol Semarang – Demak Ditargetkan Mulai Tahun Ini
Jakarta – Konstruksi Tol Semarang-Demak sepanjang 27 Km siap dimulai tahun 2019. Kemajuan tahapan pembangunan tol ini ditandai dengan telah dibentuknya Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak oleh Konsorsium PT Pembangunan Perumahan, PT Wijaya Karya dan PT Misi Mulia Metrical selaku pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penandatangan pengusahaan jalan tol (PPJT) tol Semarang-Demak bisa dilakukan September 2019.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan saat ini proses penandatanganan kontrak masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar proyek jalan tol tanggul laut ini bisa mendapatkan penjaminan dari PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesua (PT. PII).
“Penandatanganan PPJT akan dilakukan serentak pada September 2019 dengan dua bentuk perjanjian lainnya yakni penandatanganan bersama Kementerian Keuangan sebagai penjamin dan kredit investasi bersama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII),” jelas Danang.
Pembangunan tol ini selain meningkatkan konektivitas dari Semarang ke arah Demak hingga Gresik dan Surabaya, sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang untuk mencegah banjir rob yang kerap menggenangi di wilayah Genuk, Kaligawe dan sekitarnya. “Harapannya pembangunan tol ini sekaligus merevitalisasi kawasan industri di sana. Begitu jalan tolnya dibangun kawasan industri tidak lagi terdampak rob, sehingga bisa kembali membangkitkan ekonomi kawasan,” kata Danang.
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp 15,3 Triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama 2 tahun. Pembangunan jalan tol Semarang-Demak membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi. Lahan dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
Secara teknis Jalan Tol Semarang-Demak direncanakan memiliki empat simpang susun yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung dan Demak. Kecepatan rencana 100Km/jam dengan arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam dengan jalur awal 2×2 dan jalur akhir 2×3. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR
Sumber: http://binamarga.pu.go.id/v3/index.php/berita/konstruksi-tol-semarang-demak-ditargetkan-mulai-tahun-ini