tpa-jetis-purworejo

Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Tinjau TPA Jetis Kabupaten Purworejo

Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Bambang Nugroho Kristiadji beserta Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung, Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Sigit Krida Hariono serta Kepala Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Jawa Tengah H. Hasir Tjene meninjau pembangunan TPA Jetis dan pembangunan program IPA Jembangan di Kabupaten Kebumen, beberapa waktu lalu..

Peninjauan TPA Jetis bertujuan untuk mengetahui progres pembangunan kolam IPL dan Galian Landfill serta Bangunan – banguan penunjang arah pelayanan Kabupaten Purworejo dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang ada di lapangan guna mendukung percepatan pembangunan TPA Jetis.

Bambang menghimbau agar pembangunan TPA Jetis dapat selesai tahun ini, sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Purworejo.

“Selain itu juga dilakukan peninjauan IPA Jembangan di Kabupaten Kebumen bertujuan untuk mengetahui progres pembangunan IPA Jembangan kapasitan 100 l/detik dan pemasangan pipa jaringan distribusi utama SPAM Regional Keburejo arah pelayanan Kabupaten Kebumen, dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang ada di lapangan guna mendukung percepatan pembangunan SPAM Regional Keburejo.

Bambang berharap agar lebih banyak program Pamsimas bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan Provinsi Jawa Tengah, guna mendukung percepatan pencapaian target RPJMN 100-0-100. (RBT.Randal Jateng).

rakor-kegiatan-strategis

Rakor Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Di Kota Dan Kabupaten Semarang

 

Menindaklanjuti arahan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait penanganan beberapa kawasan strategis di kota dan kabupaten Semarang, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat persiapkan pelaksanaan kegitan strategis di kota dan kabupaten Semarang di Gumaya Hotel Semarang, 4/9/17.

Rapat Koordinasi ini dibuka oleh Budi Prakosa selaku Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah. Acara tersebut dihadiri ± 65 peserta yang meliputi BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana), DPU (Dinas Pekerjaan Umum), BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), DKP (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), DPKP (Dinas Perumahan Kawasan Permukiman), DOP ( Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata) Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Sekretariat Direktorat Jenderal CiptaKarya, Satker PKP, Satker Randal. Selain itu kegitan ini juga dihadiri oleh Aswin Grandianto Sukahar selaku Kasubdit Pengembangan Permukiman Khusus, Anang Muchlis selaku Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Pemali Juana, Pratono selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.

Acara rakor persiapan pelaksanaan kegiatan strategis kota semarang dan kabupaten semarang ini bertujuan untuk melakukan sinkronisasi perencanaan pada kawasan – kawasan yang meliputi, Kota Lama Semarang, Kawasan Pesisir Tambak Lorok, Pariwisata Gunung Pati dan Pariwisata Rawa Pening.

Persiapan pelaksanaan kegiatan strategis di kota dan kabupaten Semarang ini membahas tentang rencana pengembangan Kawasan Kota Lama Semarang yang akan diajukan menjadi world Heritage ke UNESCO lalu Pengembangan kawasan permukiman nelayan Tambak Lorok yang menjadi salah satu dari 11 lokasi direktif Presiden RI untuk pengembangan kawasan permukiman nelayan atau tepi air. Kemudian rencana pengembangan kawasan wisata Rawa Pening sebagai salah satu destinasi prioritas Kabupaten Semarang serta rencana pengembangan kawasan wisata Gunung Pati sebagai penunjang kawasan Waduk Jatibarang.

Dalam hal ini Budi Prakosa berharap agar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan strategis di kota dan kabupaten Semarang ini dapat tercapainya kesepakatan, sehingga segera berjalannya kegiatan strategis di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. AYS_randaljateng

 

program-kotaku-1

Satker PKP Provinsi Jawa Tengah Tingkatkan Kapasitas Askot dan Fasilitator Kotaku 2017

Dalam rangka meningkatkan kapasitas Asisten Koordinator (ASKOT) dan Fasilitator di dalam pendampingan pelaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Provinsi Jawa Tengah, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Jawa Tengah mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Asisten Koordinator dan Fasilitator Progam KOTAKU di Grasia Hotel Semarang, Senin (04/09/2017).

Acara dibuka oleh Kepala Satker PKP Provinsi Jawa Tengah. Dwiatma Singgih Raharja Sabaris, dan diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari asisten kota fasilitator program KOTAKU Kota Surakarta Kota Semarang Kota Pekalongan dan Kota Tegal serta koodinator Kabupaten Pemalang.

Singgih menjelaskan bahwa Askot dan fasilitator harus memiliki kemampuan untuk menjadikan Pemda sebagai penggerak sehingga mampu berkolaborasi di dalam penanganan kawasan kumuh. “Harapan kami para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehingga nantinya pada saat kembali ke daerah mereka mampu memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan Memorandum Program Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kumuh Perkotaan (RP2KPKP). Bukan hanya fasilitasi ke Pemda saja, mereka juga harus transfer ilmunya kepada masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di lokasi dampingannya,” ujar Singgih.

Singgih berharap agar capaian kegiatan penanganan kawasan kumuh yang sudah dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah dapat dihitung dengan aplikasi yang akan dilatihkan dalam kegiatan ini.

Tujuan dari pelatihan ini yaitu, meningkatkan pemahaman terkait pemuktahiran data baseline 100-0-100, meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat serta sinkronisasi keduanya dalam kegiatan penanganan kumuh, memfasilitasi memorandum program dan review dokumen RPLP dan pelaksanaan kegiatan infrastruktur, dan meningkatkan keterampilan asisten korkot dan fasilitator dalam memfasilitasi coaching clinic memorandum program bagi aparat pemerintah daerah dan masyarakat. (Randal Jateng)