bukaakses lebih luas

Buka Akses Lebih Luas Bagi Wartawan dan Masyarakat

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mendekatkan dengan masyarakat, termasuk kalangan wartawan. Mulai Rabu (23/10/2019), secara rutin akan dilakukan konferensi pers yang menghadirkan Kepala SKPD di lingkup Pemprov Jateng, dengan isu terkini, di lantai 1 Gedung A Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Gebrakan pertama pada hari itu, tiga narasumber dihadirkan, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah AR Hanung Triyono, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Susi Handayani, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat. Sebagai moderator, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum.

Berbagai kemajuan pembangunan pun diulas, mulai dari persiapan DPUBMCK menghadapi musim hujan, perkembangan moda transportasi massa di Jawa Tengah, hingga Upah Minimum Provinsi (UMP). Bahkan, di akhir konferensi pers, Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie, ikut memberikan informasi mengenai Top Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.

Respons wartawan pun patut diacungi jempol. Ingin mencari informasi lebih dalam, mereka berlomba menanyakan banyak hal. Bahkan, usai acara, tak sedikit di antara mereka yang kembali mewawancarai narasumber secara langsung.

Wartawan senior Herjoko menyampaikan apresiasinya terhadap konferensi pers yang dilakukan. Banyaknya informasi yang diperoleh pada satu waktu dengan narasumber yang kompeten, memperingan tugasnya sebagai wartawan.

“Banyak banget infonya. Bisa untuk berhari-hari,” selorohnya.

Kepala Diskominfo Riena Retnaningrum menyampaikan, konferensi pers dilakukan secara rutin untuk membuka akses informasi kepada masyarakat, terutama wartawan. Narasumber yang dihadirkan adalah Kepala SKPD, dengan informasi aktual yang terjamin akurasinya. Dengan begitu, informasi yang disampaikan bukan berita hoaks.

“Ke depan, kami akan sering berinteraksi seperti ini untuk membuka informasi seluas-luasnya, tentang capaian kinerja masing-masing SKPD dalam mendukung program visi misi Bapak Gubernur,” bebernya.

Ditambahkan, upaya itu sekaligus salah satu bentuk pelayanan masyarakat. Sehingga nantinya mereka dapat terlayani dengan mudah, murah, cepat, dan diharapkan semuanya dapat tersenyum.

“Kita punya komitmen dan integritas yang sama memberikan pelayanan kepada masyarakat, tentunya dengan tugas dan fungsi masing-masing dinas SKPD terkait,” tandas Riena. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Sumber: PORTAL BERITA Pemerintah Provinsi Jawa tengah

Buka Akses Lebih Luas Bagi Wartawan dan Masyarakat

admin-ajax1

Tol Semarang–Demak Segera Dibangun

SEMARANG (Asatu.id) – Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri, memastikan Tol Semarang–Demak segera dibangun pada 2020.

Hal tersebut disampaikannya usai melakukan konsultasi mengenai pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Selasa (15/10).

Doktor Administrasi Publik Universitas Diponegoro itu menjelaskan, jalan tol sepanjang 27 km tersebut nanti akan mulai pembangunan konstruksi pada akhir 2020 dengan waktu pengerjaan selama tiga tahun.

Dengan demikian diperkirakan pada 2024 nanti keberadaan tol tersebut sudah bisa digunakan. Secara kontruksi, jalan bebas hambatan itu bakal dilewati 16 ribu kendaraan di tahun pertama, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan berat dan bus.

“Kami meminta percepatan, agar pada tahun 2020 dilakukan pemasangan tiang pancang (ground breaking) dan terus dilanjutkan pembangunannya sehingga bisa selesai sesuai dengan perencanaan,” ungkap anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng itu.

Alwin berharap, pembangunan jalan tol tersebut bisa mengatasi persoalan rob, kemacetan, serta mobilitas warga di Jalan Raya Semarang-Demak. Selama ini masyarakat sudah jenuh dengan kondisi tersebut, sehingga pembangunan tol tersebut memang sangat ditunggu dan diharapkan oleh masyarakat.

“Pembebasan lahan juga perlu diselesaikan sejak awal, sehingga tidak menghambat pembangunan. Seperti pembangunan jalan tol sebelumnya” ungkapnya.

Dia menambahkan, proyek yang akan menghabiskan biaya Rp 12,24 triliun itu nanti akan dibangun oleh dua pihak. Fase pertama Semarang-Sayung sejauh 10,69 km dengan membuat tanggul dan jalan tol. Kemudian fase II Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol dengan masa konsesi 35 tahun.

Dalam acara konsultasi tersebut, Kasubit Pelaksana dan Pengendalian Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Kementerian PUPR RI, Hardy Pangihutan Siahaan, mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan dewan, mengingat dalam pembangunannya nanti tidak hanya masalah teknis tapi ada juga masalah sosial lingkungan dan sebagainya.

 

Sumber: http://asatu.id/2019/10/16/tol-semarang-demak-segera-dibangun/

b0b555a3619aef56ed81516e9278a4e9

Preservasi Ruas Jalan Ajibarang-Banjarnegara Gunakan Aspal Karet

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai penggunaan aspal karet untuk penanganan jalan nasional di seluruh Indonesia. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan Para Petani Karet Se-Provinsi Sumatra Selatan, di Kabupaten Musi Banyuasin pada bulan Maret 2019.

Kementerian PUPR menargetkan pada tahun 2019 panjang effektif jalan nasional 65,56 Km menggunakan campuran aspal karet sebanyak 2.542 ton, dimana dengan asumsi penggunaan karet 7% terhadap aspal maka jumlah karet yang terserap sebanyak 177,95 ton.

“Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Penggunaan aspal karet salah satunya pada pengerjaan preservasi jalan nasional Lintas Tengah Jawa pada ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 4,8 km dari total yang ditangani 63,03 km.

Pada tahun 2019, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan peningkatan kualitas jalan Lintas Tengah Jawa yang meliputi pemeliharaan rutin jalan (20,64 km), pemeliharaan rutin kondisi (25,12 km), rehabilitasi mayor (10,87 km), rekonstruksi jalan (0,9 km), pekerjaan holding (10,87 km), dan pemeliharaan jembatan (597,7 km).

“Pada pekerjaan preservasi paket ini dilakukan rehabilitasi mayor sepanjang 10,5 km yang meliputi perbaikan eksisting, penambalan jalan berlubang, dan pengaspalan jalan 2 lapis. Ada 6 ruas yang dikerjakan, dua diantaranya menggunakan pelapisan aspal karet sepanjang 4,8 km. Yakni ruas Sokaraja-Kaliori sepanjang 2,9 km full aspal karet seluruhnya dan Patikraja-Rawalo sepanjang 1 km dari total panjang 1,9 km, sisanya aspal modified,” kata Kepala BBPJN VII Akhmad Cahyadi.

Kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. Penggunaan aspal karet untuk pengaspalan jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi dan Jalan bts Karawang-Cikampek.

Selain menggunakan aspal karet pada pekerjaan rehabilitasi mayor, BBPJN VII melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah melakukan peningkatan kualitas jalan pada ruas Purwokerto-Patikraja dengan mengganti jalan aspal menjadi beton rigit.

Seluruh pengerjaan konstruksi preservasi jalan ini dilakukan oleh kontraktor PT Satria Buana Pamula Sakti dengan biaya APBN tahun 2019 sebesar Rp 49,7 miliar. Masa pelaksanaan 343 hari kalender sejak kontrak 23 Januari dan ditargetkan selesai 31 Desember 2019. Saat ini progres seluruh pekerjaan mencapai 57,3% atau lebih cepat dari rencana sebesar 53%.

“Penanganan Jalur Lintas Tengah Jawa untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pengendara karena penghubung antara jalur Lintas Selatan dengan Tol Trans Jawa, dan juga jalur Pantai Utara (Pantura),” ujar Akhmad Cahyadi.

Selain preservasi jalan, peningkatan kualitas jalan juga dilakukan dengan pembenahan dan pembuatan drainase baru sepanjang 3,6 km. Untuk pembangunan drainase dengan konstruksi baru berada di ruas Purwokerto-Patikraja (350 meter), sedangkan konstruksi beton di Jalan Veteran (250 meter) dan beberapa spot di ruas Purwokerto-Patikraja-Rawalo-Sukoraja-Kaliori sepanjang 3 km.

“Pembangunan drainase jalan yang terhubung dengan sistem drainase lingkungan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan sehingga memperpanjang usia layanan jalan,” tuturnya.

Sebagian ruas yang tengah dikerjakan telah dilengkapi lampu penerangan menggunakan solar cell, khususnya pada ruas yang melintasi wilayah kota/kabupaten dan titik-titik yang rawan kecelakaan.

Selanjutnya pada tahun 2020, peningkatan ruas yang belum ditangani akan dilanjutkan diantaranya melakukan pelebaran untuk jalan dengan lebar kurang dari 7 meter (4,5-5,5 meter) sepanjang 21,7 km, diantaranya di ruas Bts. Kabupaten Banyumas-Klampok (7 km), Klampok-Bts. Kota Banjarnegara (12,8 km), dan ruas Bts. Kota Banjarnegara-Bts. Kabupaten Wonosobo (1,9 km).

Kemudian juga diusulkan pelebaran jalan pada paket Ajibarang sepanjang 1,8 km yakni ruas Buntu-Banyumas (800 meter) dan Banyumas-Bts. Kabupaten Banjarnegara (1 km). (*)

Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR

 

Sumber: http://binamarga.pu.go.id/v3/index.php/berita/preservasi-ruas-jalan-ajibarang-banjarnegara-gunakan-aspal-karet

Tol Semarang Demak 2

Konstruksi Tol Semarang – Demak Ditargetkan Mulai Tahun Ini

Jakarta – Konstruksi Tol Semarang-Demak sepanjang 27 Km siap dimulai tahun 2019. Kemajuan tahapan pembangunan tol ini ditandai dengan telah dibentuknya Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak oleh Konsorsium PT Pembangunan Perumahan, PT Wijaya Karya dan PT Misi Mulia Metrical selaku pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penandatangan pengusahaan jalan tol (PPJT) tol Semarang-Demak bisa dilakukan September 2019.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan saat ini proses penandatanganan kontrak masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar proyek jalan tol tanggul laut ini bisa mendapatkan penjaminan dari PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesua (PT. PII).
“Penandatanganan PPJT akan dilakukan serentak pada September 2019 dengan dua bentuk perjanjian lainnya yakni penandatanganan bersama Kementerian Keuangan sebagai penjamin dan kredit investasi bersama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII),” jelas Danang.
Pembangunan tol ini selain meningkatkan konektivitas dari Semarang ke arah Demak hingga Gresik dan Surabaya, sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang untuk mencegah banjir rob yang kerap menggenangi di wilayah Genuk, Kaligawe dan sekitarnya. “Harapannya pembangunan tol ini sekaligus merevitalisasi kawasan industri di sana. Begitu jalan tolnya dibangun kawasan industri tidak lagi terdampak rob, sehingga bisa kembali membangkitkan ekonomi kawasan,” kata Danang.
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp 15,3 Triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama 2 tahun. Pembangunan jalan tol Semarang-Demak membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi. Lahan dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
Secara teknis Jalan Tol Semarang-Demak direncanakan memiliki empat simpang susun yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung dan Demak. Kecepatan rencana 100Km/jam dengan arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam dengan jalur awal 2×2 dan jalur akhir 2×3. (*)

Biro Komunikasi Publik

Kementerian PUPR

 

Sumber: http://binamarga.pu.go.id/v3/index.php/berita/konstruksi-tol-semarang-demak-ditargetkan-mulai-tahun-ini

borobudur

Dukungan Infrastruktur Jalan Nasional terhadap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur

Pemerintah telah menetapkan 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang akan menjadi “Bali Baru”. Kementerian PUPR terus mendukung berbagai fasilitas guna mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara hingga tahun 2019. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 10 KSPN tersebut yakni Danau Toba Sumatera Utara, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Tanjung Lesung Banten, Bromo – Tengger – Semeru Jawa Timur, Pulau Komodo – Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat, Morotai Maluku Utara, Candi Borobudur Jawa Tengah, Taman Nasional Wakatobi Sulawesi Tenggara dan Tanjung Kelayang Bangka Belitung. Dari ke 10 KSPN, 4 diantaranya menjadi fokus pemerintah karena kunjungan turisnya terus meningkat yaitu Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika. Pada tahun anggaran 2018 telah dilakukan pembangunan dan pemeliharaan beberapa akses jalan, yaitu Sentolo – Dekso, Jalan Tempel – Pakem – Prambanan serta pelebaran jalan Wonosobo – Parakan – Temanggung serta pelebaran jalan Keprekan – Borobudur. Sementara pada tahun anggaran 2019, akan dilakukan pembangunan jalan baru Kretek – Girijati di Kab. Bantul, pembangunan Jembatan Kretek 2, Underpass Kentungan dan juga Underpass NYIA (New Yogyakarta International Airport).

 

Sumber: https://www.merajutkarya.com/home/video/190807/2628-dukungan-infrastruktur-jalan-nasional-terhadap-kawasan-strategis-pariwisata-nasional-kspn-borobudur

jalan-cantik-afn

Luncurkan Aplikasi Untuk Kelola Jalan dan Jembatan Rusak, Ganjar : Tindak Lanjut Akan Lebih Cepat

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah meluncurkan aplikasi penanganan problem jalan dan jembatan rusak bernama aplikasi Jalan Cantik.

Melalui aplikasi itu, Jateng semakin mengukuhkan diri dalam menyukseskan program Jateng tanpa lubang.

Peluncuran aplikasi Jalan Cantik tersebut dilakukan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka ajang Jateng Fair 2019 Jumat (28/6) malam.

Ganjar mengatakan, dengan aplikasi tersebut maka pelayanan terhadap keluhan jalan rusak di Jawa Tengah akan semakin cepat.

“Ini bentuk upaya kita dalam mewujudkan birokrasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi.

Dengan aplikasi ini, maka pelaporan serta tindak lanjut terkait jalan rusak di Jateng akan semakin cepat,” kata dia.

Ganjar juga meminta masyarakat untuk segera mendownload aplikasi Jalan Cantik tersebut.

Dengan begitu, ketika masyarakat melihat ada jalan yang rusak, ia meminta untuk segera melaporkan.

“Segera laporkan, akan kami respon dengan cepat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, AR Hanung Triyono mengatakan, aplikasi Jalan Cantik ini dilaunching untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait perbaikan jalan dan jembatan di seluruh Jawa Tengah.

Hanung menerangkan, aplikasi Jalan Cantik dapat digunakan masyarakat untuk malaporkan semua kerusakan jalan yang ada di Jawa Tengah.

Apabila jalan dan jembatan yang dilaporkan rusak itu merupakan jalan atau jembatan provinsi, maka dalam waktu 1×24 jam aduan itu akan direspon dan ditindaklanjuti.

“Namun apabila laporan jalan rusak itu ternyata jalan kabupaten atau jalan nasional, maka laporan akan langsung kami teruskan ke pihak yang berwenang,” kata Hanung.

Pihaknya telah menyiapkan admin di sejumlah Bidang Pelaksana Jalan (BPJ) di masing-masing wilayah.

Di Jawa Tengah lanjut dia, terdapat sembilan BPJ yang tersebar di beberapa lokasi.

“Jadi ketika ada laporan masuk, akan langsung kami tindaklanjuti di lapangan, karena tim-tim tindak lanjut sudah ada. Nantinya tinggal dicek laporan itu masuk wilayah BPJ mana, dan langsung diterjunkan tim sesuai koordinat pelaporan,” terangnya.

Untuk cara pelaporan melalui aplikasi Jalan Cantik, Hanung menerangkan masyarakat dapat mendownload aplikasi melalui google play store.

Setelah melakukan pendaftaran, maka aplikasi sudah dapat digunakan.

Untuk cara melapor, masyarakat ketika menemukan jalan rusak, langsung buka aplikasi. Pilih menu Laporkan Kerusakan dan ambil minimal tiga foto melalui aplikasi tersebut.

“Jangan lupa atur set lokasi saat mengirim foto jalan rusak. Kirim minimal tiga jalan rusak yang ditemukan. Setelah laporan itu dikirim, maka laporan itu secara otomatis akan masuk ke website kami. Kami pastikan, dalam waktu 1×24 jam akan langsung ditangani. Kalau jalan rusak merupakan jalan provinsi, maka akan langsung diterjunkan tim untuk melakukan perbaikan,” terangnya.

Dilansir dari web resmi DPU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, hampir keseluruhan jalan provinsi di Jateng menunjukkan dalam kondisi baik.

Sebanyak 2.129.732 meter atau 88,44% dari total ruas jalan provinsi Jateng sebanyak 2.408.051 meter dalam kondisi baik.

Sementara, hanya ada 278.319 meter jalan provinsi atau 11,56% jalan dalam kondisi rusak ringan. Tidak ada jalan provinsi yang mengalami rusak berat di Jawa Tengah.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Luncurkan Aplikasi Untuk Kelola Jalan dan Jembatan Rusak, Ganjar : Tindak Lanjut Akan Lebih Cepat,
source: https://jateng.tribunnews.com/2019/06/29/luncurkan-aplikasi-untuk-kelola-jalan-dan-jembatan-rusak-ganjar-tindak-lanjut-akan-lebih-cepat?page=3.
Penulis: faisal affan
Editor: muh radlis