Jalur KA Wilayah Tengah dan Utara Jateng Dihidupkan Lagi

MAGELANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menghidupkan kembali jalur kereta api di beberapa daerah, terutama wilayah tengah dan utara. Bahkan desain reaktivasi jalur moda transportasi massal itu juga sudah disiapkan.

“Desainnya sudah disiapkan, karena Jateng sedang mempersiapkan moda transportasi massal dan saya kira kereta api yang terbaik,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP usai menjadi keynote speech pada seminar nasional bertema “Pengembangan Infrastruktur Transportasi sebagai Faktor Pendukung Pembangunan Nasional” di Universitas Tidar, Magelang, Selasa (25/9/2018).

Ia menjelaskan, jalur kerera api buatan Belanda hingga saat ini masih ada meskipun tidak sedikit rel yang hilang. Jalur-jalur kereta api masih mempunyai potensi bagus dan akan ditambah terus melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia agar hasilnya lebih baik.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, reaktivasi jalur kereta api di Jateng sudah dilakukan sejak awal kepemimpinannya lima tahun lalu dan hingga kini masih terus berjalan. Saat ini reaktivasi mengarah di wilayah utara dan jalur tengah. Untuk wilayah utara meliputi Semarang-Grobogan-Blora, sedangkan jalur tengah yang akan dihidupkan adalah jalur Purworejo-Magelang-Wonosobo.

“Selain itu, diharapkan beberapa daerah yang mempunyai potensi wilayah akan didorong kereta api wisata, karena ke depan kita butuh transportasi massal,” terangnya.

Terkait anggaran, kata dia, seluruhnya berasal dari pusat, sedangkan Pemprov Jateng hanya mengajukan permintaan reaktivasi jalur kereta api. Semua kebutuhan dana dihitung oleh Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia.

Selain reaktivasi jalur kereta api, gubernur dalam pidatonya mengatakan Pemerintah Provinsi Jateng juga terus mendorong peningkatan kualitas jalan provinsi guna mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah, meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda, serta pengembangan angkutan massal.

Selain itu, terkait infrastruktur jalan di berbagai daerah di Jateng, sampai saat ini Jateng tetap bertekad mewujudkan Jawa Tengah tanpa lubang. Pada program ini, sinkronisasi dengan penanganan jalan antar kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten/kota menjadi penting untuk menjaga kondisi jalan dalam keadaan mantab sepanjang tahun.

“Para mahasiswa teknik sipil tantangan dan tanggung jawab anda kelak berat. Membangun jalan saja tidak cukup, kita harus merawat dan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan jalan dengan baik. Salah satunya kendaraan truk jangan over tonase, karena itu selain merusak jalan juga mengancam keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya,” beber gubernur.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

scatter-hitam

Share This Article